BULAN TERBELAH DUA : “Sungguh telah
dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah…”(QS. Al Qamar : 01)
(معجزات محمد)
![]() |
Mukjizat
Nabi Muhammad (معجزات محمد) adalah kemampuan luar biasa yang diberikan
Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan kenabiannya.Dalam
Islam, mukjizat terjadi hanya karena izin Allah, diantara mukjizat Nabi
Muhammad adalah Isra dan Mi'raj dalam tidak sampai satu hari. Selain
itu, Nabi Muhammad Saw juga pernah membelah bulan pada masa penyebaran
Islam di Mekkah, wahyu Al-Qur'an, dll.
![]() |
Prof.Dr.Zaghlul Al-Najar |
Dalam
temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof.Dr.Zaghlul
Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya,
apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat
secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai
berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah.
Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University
Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada
yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi
waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang
pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, ” Wahai Tuan,
apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan
bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah? Maka saya
menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu
pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu
pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya
bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul
terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas
kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.

Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:”Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…” Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.” Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan? ” Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.” Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, ” Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”
Dan masih ada satu bukti lain yang memperkuat fakta
bahwa bulan memang pernah terbelah pada masa nabi. Yaitu dalam catatan sejarah
India dan China Kuno. Dalam buku Ma Dalla ‘Alaihi al Qur’an, Sayyid Mahmud
Syukri Al Alusi seraya mengutip buku Tarikh Al Yamini menuliskan bahwa dalam
sebuah penaklukan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud bin Sabaktakin al Ghaznawi
terhadap sebuah kerajaan yang masih menganut Paganisme (penyembahan terhadap
berhala) di India, ditemukan lempengan batu di dalam sebuah istana taklukan
tersebut yang mana pada lempengan itu terpahat tulisan yang berbunyi, “Istana
ini dibangun pada malam terbelahnya bulan, dan peristiwa itu mengandung
pelajaran bagi orang yang mengambil pelajaran."
Perhatikan Gambar Berikut !!
(Sumber : erixnarutosaiyan.blogspot.com/ )
Catatan
: orang-orang yang kurang suka dengan kejayaan dan kebenaran Islam
mengatakan berita ini Hoax, karena mereka tidak mau melihat dan tidak
mau mengakui kebenaran yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar